Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2011

Aaaaaaaaaaaaaaaaarrgh !!

Emosi, yang sangat aku rasakan. Well, kekalahan memang menyakitkan.. Sedih karena perjuangan yang telah dilakukan adalah sia-sia. Selama ini, aku mengakui, kecintaanku pada salah satu klub besar di dunia yaitu Manchester United sangat besar. Berawal dari kedatangan CR7 ke Old Trafford (Markas MU yang sangat ingin kudatangi). Aku mulai terkesan dengan permainan yang diterapkan  oleh mereka. Cepat dan konsisten terhadap pertahanan. Tapi setelah CR7 pergi, entah mengapa MU seperti kehilangan tajinya. Aku hanya merasa sebenarnya langkah menjadi juara merupakan langkah mereka selanjutnya, tapi... KALAH ! Adalah suatu kesalahan besar ketika mengalami kekalahan. Aku yang awalnya cuek tiba-tiba langsung sakit hati menerima keadaan itu. Kalah sepertinya sebuah aib yang seharusnya tidak pernah terjadi. Aku merasa sangat sedih, rasanya ingin menangis. Tapi orang selalu menganggap itu Lebay, padahal itu  merupakan bukti bahwa aku sangat mencintai MU.. Jadi semakin menyadari bahwa perjuangan yang d

Maaf !

Maaf, bila kata itu menyinggungmu. Maaf, bila aku memang berbuat salah. "Kata-kataku menyakitkan ya?" Tapi aku pantas berbuat itu kan padamu? Aku pantas kan berkata itu padamu ? Tapi rasanya kau telah menjauh sejak aku berucap itu.. Sedih, mungkin aku kehilangan orang yang selalu membuat orang lain tersenyum dan aku yang menderita. Sakit hati sih awalnya, tapi aku anggap itu lucu juga. Ya ampun, aku menyakitimu !! Lalu aku harus berbuat apa? Minta maaf ? Lucu banget, cuma aku kok yang ngrasa. Bukan situ, ya kan? Tapi aku tidak salah kan ? Aku ingin sekali pura-pura ngga tahu. Tapi............. Rasanya posting yang satu ini galau banget. Serius. Aku minta maaf kalau bikin sakit hati. Aku minta maaf kalo aku bersikap beda sama kamu. Yah ada perbedaan ketika aku menggunakan kata "kamu" dan "kowe". Aku merasa punya batas sendiri ketika menggunakan dua kata itu. Dan ya, yang aku tahu aku selalu menggunakan kata kedua itu untuk memanggilmu. Well, dan kamu

Sibuk ? Selalu !

Perhatianku mulai menjauh dari kehidupan alam liar. Entah, sepertinya aku memang tidak berjodoh dengan semester ini. Merindukan saat-saat seperti main bersama. Foto bersama. Kali ini, aku tidak merasakannya lagi. Aku egois ya ? Tapi aku yakin, jika kalian berada di posisiku, kalian akan melakukan hal yang sama. Sadar atau tidak, aku merasa "meninggalkan" mereka begitu saja. Dalam artian, aku mengungsi dengan jumlah tugas yang tak terbendung lagi. Ingin menangis sekeras-kerasnya, aku benci dengan semester ini yang mengekangku kuat seperti narapidana di penjara. Seperti terdakwa yang tereksekusi mati. Llulus tidak ya semester ini ?? Aku mulai pesimis lagi. Kapan aku bisa lagi bermain bersama kalian ? Ingin rasanya belajar IMPK lagi, conturing lagi, cari titik ikat lagi. Kapan ? Apakah aku bisa menghindari itu semua ? Kata seorang teman, "Bisa sih, kamu ikut main sama mereka. Tapi risikonya kamu tanggung sendiri ya (bisa-bisa ga ngumpulin tugas karena nyari berita setiap m

Lebih Baik Diam dan Tutup Mulutmu

Dan lagi-lagi ngegalau bersama lagu-lagu Kotak. Band satu ini menjadi salah satu nama band yang masuk ke daftar laguku. Terluka, itu judulnya. Apakah aku terluka ? "Jangan pernah lemah ngadepin cowok," ucap seorang teman. Yah, aku tak ingin kecewa lagi. Lebih sering lagi aku mendengar kicauan teman akibat putus dengan cowoknya atau lagi marahan. Tapi sekali lagi,aku tidak antipati dengan mereka. Yah, mereka memang beda dengan wanita yang secara tipikal fisik, psikis maupun tingkah lakunya. Lagi-lagi curhat mata kuliah. Well, sepertinya kata-kata Kotak memang benar.  Aku suka diam. Tapi itu sekali lagi bukan sifatku yang sebenarnya. Itu semua karena kata-kata di atas. Benar-benar aku lebih baik diam bila memang sedang bete ataupun badmood. Aku tak suka dengan anggapan mereka yang berkata. "Hei, kamu terlalu menutup diri." Benarkah ? Mungkin juga, tapi sekali lagi menyukai diam itu. Istilah diam itu eman tampaknya berperan besar dalam hidupku. Kadang aku mendapat insp

Rindu Pada Pelangi

Gambar
Bila pelangi akan datang setelah hujan, maka aku berharap hujan datang saat ini. Entah mengapa curhat kepada teman serasa basi ketika bahan pembicaraan sudah seringkali terucap. Maaf, kali ini harus mengadu. Pada asebuah batu yang tak pernah memberikan ketenangan. Pada sebuah pohon yang tak pernah memberikan senyuman. Pelangi, bisakah kau menepati janji ? Ketika hujan, bisakah kau datang ? Rindu pada pelangi. Puncak terganggunya jiwa saya dengan munculnya gambar-gambar saya di samping ini.. Emosi dengan semuanya.. Mungkin ? Bila bertanya ada jawabnya, maka harus aku apakan stres ini ? Semuanya tidak mengerti. Aku ingin menutup diri dan tetap menunggu pelangi setelah hujan. Ketika pelangi datang aku hanya bisa tersenyum dan berharap ia datang kembali dan memberiku senyuman lagi.  Aku merindukan pelangi yang bisa membawaku ke alam lagi. Tersenyum lagi pada alam dan tak berhenti meski hari tetap gelap. Bisakah aku bosan pada pelangi ? Mungkin. Tapi tidak untuk saat ini. Aku benar-be

Berbuat seperti ini ?

Sekilas doaku padaMu, Tuhan. Aku berharap bisa super seperti Engkau. Bahkan aku bisa melakukan semuanya sendiri meski waktu tak mampu mencukupi. Tuhan, maafkan aku bila melakukan hal ini. Bukan maksudku meniadakan mereka dalam hidupku. Tapi aku memilih prioritas utamaku ini, kuliah dan lulus cepat. Tuhan, mungkin aku telah beberapa kali ini mengucapkan ingin lulus cepat. Aku ingin menggunakan toga secepatnya Tuhan. Kini, aku meninggalkan mereka karena keegoisanku Tuhan. Maaf, mungkin hanya itu yang bisa aku ucapkan. Aku kecewa dengan diriku sendiri karena tidak bisa membagi waktu dengan baik. Mulai emosi dengan teman sendiri. Mulai tidak percaya dengan apa yang disebut TEMAN.  Hah, aku belum ingin menyerah. Aku masih ingin berusaha lebih baik. Dan semuanya, jangan berubah. Bertahan demi kesenangan sepihak. Rasanya ingin mati saja. Tidak tahan dengan semua yang ada. Si A pengennya kaya gini, si B malah ingin sebaliknya. Lalu harus kupilih siapa ? Keluarga yang satu ini atau keluarga yan

Yang Bisa dan Luar Biasa

Gambar
Terbuka namun terabaikan. Ketika mengikis adalah hal yang paling perih dan menghina adalah hal yang paling menyakitkan. Sekali tidak berarti. Dua kali tidak sampai ke hati. Ketiga kali terlalu berkeras hati bila tak mendengar apa yang mereka katakan. Selamat Anda egois ! Selamat datang ! Dan bila semua telah kembali ke awal, aku merindukan pelangi yang membawaku ke masa emas. Tak kusangka aku merindukan saat-saat itu. Tapi semuanya tidak peduli. Aku kalah perang. Aku menyayangi mereka karena mereka menghargaiku, saat itu. Tapi kini, apakah iya? Lupakan, aku benar-benar seorang pecundang. Aku tak mampu berbuat sesuatu seperti apa yang mereka katakan. Rasanya benar-benar sedih. Hancur semua berkeping-keping. Ingin rasanya menjerit, menghapuskan semua beban. Berdiri dengan tegak dan melakukan apa yang ku bisa. Tapi hasilnya malah menjadi cemoohan mereka. AKU BENCI DENGAN ANGGAPAN EGOIS ITU !! Bisakah kalian menghilangkan stigma itu?? Aku benar-benar sakit hati..

para penikmat jalan

Mereka yang hanya bernyanyi.. Mereka yang hanya meminta belas kasih. Aku tahu mereka sadar, pelangi akan selalu hadir ketika hujan berhenti. Bahkan nyanyian mereka terdengar sengau dan tak bertenaga. "Tuhan itu Maha Adil", ucap seorang pengemis di pinggiran Gedung Agung. Ia mengerti bahwa Tuhan itu tidak tidur. Di sela-sela perbincangan, ia terus mengucapkan bahwa Tuhan selalu melindunginya. Sekilas, aku tak mempercayainya. Jaman sekarang tiap orang bisa akting dan berlagak seperti orang yang beragama. Tapi entah mengapa aku hanya bisa menelan ludah, berbisik dan seakan menyerah. Cukup. Penderitaan ini tiada akhir. Anak itu harus sekolah, walaupun seorang ibu harus jauh dari anaknya. Aku menyadari posisiku kurang sepadan untuk mengatakan seperti itu. Aku butuh ruang, butuh kebebasan untuk melakukan hal yang tepat. Tapi, dia tidak menyerah. Aku berkatan, "Sudah. Tidak ada pertanyaan lagi." Sayangnya, kebosanan tidak menjangkitinya. Aku bisa saja langsung perg

pergi sepi

Dan terhenyak kembali pada sebuah sapaan hangat, wiwid. Ketika perlahan kami berjanji untuk tetap berada pada perahu yang sama. Tak sampai hatikah ketika satu orang mengorbankan hidupnya demi teman-temannya? Perjuangan merupakan hal yang bisa dilakukan saat ini. Mengais mimpi yang telah bercecer pada kehidupan yang lalu. Aku punya mimpi, dan harus aku wujudkan sesegera mungkin. Ingin sekali merasakan wisuda di bulan Agustus. Yang berdekatan dengan tanggal lahirku. Rasanya bangga ketika akan menerima status menjadi seorang sarjana. 3,5 tahun bukanlah waktu yang cepat. Aku mengusir sejuta harapan ingin main, ingin pergi, proker belum dilaksanakan bahkan. Aku menyesal tak mampu membagi waktu dengan benar. Aku merasa menjadi kupu-kupu akhir-akhir ini. Ingat, kali ini aku mengusir sepi. Aku lakukan dengan perjuanganku sendiri. Aku mengerti jika kalian tidak mengerti, marah, kecewa, bahkan akan mengeluarkanku. Lakukan saja !! Hingga suatu saat nanti kalian akan mengerti bahwa aku berjuan

terkadang buat emosi jiwa

Suatu kali temanku berkata, jenuh dengan semua tugas. Tentu itu tak perlu dibahas lagi. Berapa waktuku yang terbuang percuma dengan semua tugas yang tak ada habisnya. Iri dengan orang lain yang memiliki keseloan tingkat tinggi. Sedangkan aku di sini, meringkuk dengan tugas yang teramat banyak. Mereka pikir gampang, mereka pikir aku yang tidak bisa mengatur waktu. Idiologi ? Hah buang saja idiologi? Doktrin ? Apa itu doktrin, aku sama sekali memilih jalan yang satu ini. Terima kasih atas ucapan mereka, Terima kasih atas dorongan yang bersifat negatif itu. Uuh, mereka selo sekali, dan terlebih lagi ada faktor lain yang membuat mereka mampu melakukan hal itu. Enyahlah, kadang aku sendiri merasa emosi jiwa. Temanku juga berkata seperti itu.

Elang Perak

Pertanyaan yang muncul di benak pembaca adalah maksud dari elang perak itu apa? Sejenis hewan yang berwarna perak atau namanya yang perak. Aku hanya mengumpamakan saja bahwa elang perak itu adalah burung yang sempurna. Kuat dan menjadi penguasa langit. Bulunya yang perak mampu menggantikan berlian yang kilaunya berpencar di angkasa. Tatapannya tajam dan seperti membunuh mangsanya. Pahlawan langit yang memberikan cahaya lewat kilauan bulunya. Tapi entah apakah hewan itu ada, sempurna dan tak terkalahkan. Namun sayangnya, manusia yang tertarik pada kecantikan dan pesonanya. Elang perak, banyak manusia yang akan memburumu.. Tak ada hubungannya dengan tulisanku, elang perak tetap mempesona. Saya baru tahu dan mereka pun menyadari. Begitu enggannya aku ke sana, bukan karena masalah hantu yang kulihat. Tapi.. aku membutuhkan waktu untuk menyelesaikan tugasku. Aku tidak mempermasalahkan stigma yang kalian sematkan padaku tapi aku hanya ingin kalian mengerti. Ya,beberapa kali aku melih

waktu, entah kapan

Perlahan tapi pasti, kini aku hampir menyelesaikan semester 4 (dengan lelah dan menumpuknya tugas). Tantangan dan juga semangat, aku rasa masih tersisa dan belum juga mencapai kata selesai ! Bahkan tahun 2011 ini juga berjalan menuju tahun ke 2 aku bersama kawan-kawan RLKK (Rinai Lembah Kali Kuning) dalam keanggotaannya bersama KPALH Setrajana. Usaha yang tidak sia-sia ketika berjuang bersama, aku tekankan sekali lagi “Berjuang Bersama”. Tidak dapat kupungkiri bahwa aku sempat merasa jenuh bahwa semua ini telah meringkuk di pundak, segala beban dan juga rencana-rencana yang entah kapan terlaksana. Begitu semuanya menjadi sebuah pertanyaan besar “Apakah aku berkompeten untuk melakukan ini ?” Ketika semua sibuk juga dengan pertanyaan masing-masing begitu juga denganku, maka dengan optimis aku ucapkan ”Entah” bahkan ”Biarkan waktu”. Tapi bagi yang lain itu semua hanya omong kosong, ketika sebuah jarum jam menunjukkan angka keterpurukkan atau bahkan lebih

Kejutan Yang Gagal (Ups!!)

Gambar
Bean’s Day !! Yeah, ulang tahun Bean a.k.a Ignatia Bintang pun akhirnya kami rayakan. Aku, Devi dan Raras berusaha memberikan kejutan kecil untuk teman dan sahabat kami Ignatia Bintang. Memang agak terlambat (udah telat banget kaliiiiiii...) mengingat teman kami satu itu berulang tahun tanggal 24 November dan saat itu tengah sibuk-sibuknya kuliah, hehe. Ya paling tidak kue tart warna putih berhiaskan bunga mawar telah berhasil kami sajikan untuk kado ulang tahunnya.   Kue yang sederhana ini, kami berikan sebagai tanda kasih kami untuk Ignatia Bintang yang telah berusia 19 tahun (Well, muda amat ya?? hahaha). Yang pasti kejutan yang agak krik-krik dan aneh itu membuat kami lega bisa membuat Bintang menunggu di G*?$-(! Mall selama 1 jam lebih (Hahaha, jahat banget!). Jadi kronologi kejutan seperti ini, aku dan Dev membeli kue dan menyiapkan hiasan-hiasan di rumah. Selama itu, Bean kami suruh untuk datang ke G*?$