KKN itu

Sebenarnya, saat-saat ini merupakan momen penting dalam hidup mahasiswa. KKN ! Tiga huruf yang sangat bermakna begitu dalam. Namun, apakah ini penting bagiku.
Suatu saat, kami berkumpul seminggu sekali untuk membicarakannya. Semuanya berlomba untuk menyampaikan berbagai program yang telah ia pelajari selama duduk di bangku kuliah. Semuanya berlomba menjadi hebat dalam perkumpulan itu. Tapi, ada sesuatu yang kurang. Antara pemikiran, rencana dan realitas. Tampaknya pihak tetua memiliki tujuan penting dalam penyelenggaraan program ini, yaitu agar tiap manusianya berguna bagi nusa dan bangsa. Namun, sayangnya itu tidak terbukti.
Ketiga hal itu, TIDAK SEIMBANG...
Hal penting itu perlu ditekankan, ketika ketidakseimbangan itu justru membunuh masing-masing person secara perlahan-lahan. Bagaimana tidak, semuanya berupaya untuk tentram, nyaman dan terjamin hidupnya ketika KKN. Tapi buktinya, ITU TIDAK TERJADI.
Aku heran dengan jalan pemikiran mereka yang praktis, endingnya kami hidup berdasarkan adanya duit. Apakah iya, itu adalah KKN. Kalau begitu, aku memilih untuk TIDAK MENJADI MAHASISWA. Ketika KKN dilaksanakan dengan menggunakan kocek sendiri, aku merasa INGIN MATI saja. Aku merasa bersalah pada orang tuaku. Aku hanya mahasiswa yang mendapatkan beasiswa, namun karena aku SALAH MEMILIH kelompok KKN, itu berubah menjadi bencana yang menelanku hidup-hidup.
Aku benci pada diriku sendiri. Aku berupaya keras untuk mendapatkan beasiswa, namun yang terjadi adalah aku membuang uang yang sangat penting. Mengapa KKN harus dari kocek sendiri ? Apakah ini kesalahan kami sebagai kelompok yang tidak mendapat sponsor ? Ataukah pihak pemerintah desa yang sebenarnya tidak mau memberikan dana kepada kami dan hanya ingin kami yang memberdayakan mereka ?
Itu pertanyaan-pertanyaan yang berputar-putar di otakku. Ketika aku harus merogoh kocek sendiri untuk berangkat. Ketika aku merogoh kocek sendiri untuk pulang. Dan juga merogoh kocek sendiri untuk makan dan jalannya semua program.
Pertanyaan yang paling penting, apakah semua MAHASISWA ITU KAYA ? Jawabannya, TIDAK. Mengapa ? Di kampus, mahasiswa menuntut ilmu. Aku bangga sebagai mahasiswa yang mendapat beasiswa  (SPMA = 0). Aku bangga menjadi mahasiswa yang mendapat beasiswa selama kuliah. Kalau endingnya seperti ini, aku memilih untuk tidak menjadi mahasiswa. Aku tidak ingin membuang uang orang tuaku untuk kegiatan yang justru bukan membangun masyarakat. Mengapa tidak memberikan uang saja ? Apa fungsi mahasiswa sebenarnya ? Apa mahasiswa yang diberdayakan oleh kampus untuk melakukan kegiatan yang juga menggunakan dana mahasiswa sendiri ?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aaaaaaaaaaaaaaaaarrgh !!

Kejutan Yang Gagal (Ups!!)

KKN itu (2)